In-House Training (IHT): Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Kalirejo bersama Bapak Yusuf, M.Pd.

Pada era globalisasi yang terus berkembang, dunia pendidikan menghadapi tantangan untuk membekali peserta didik dengan keterampilan yang relevan dengan abad 21. Dengan semangat inilah SMAN 1 Kalirejo mengadakan In-House Training (IHT) bertema “Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum Merdeka.” Kegiatan ini menghadirkan Bapak Yusuf, M.Pd., sebagai pemateri, seorang ahli dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran abad 21.

Tujuan dan Latar Belakang IHT

Kegiatan IHT ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pendidik di SMAN 1 Kalirejo tentang penerapan Kurikulum Merdeka dan bagaimana mengintegrasikan pembelajaran abad 21 ke dalam proses belajar mengajar. Sebagai upaya untuk menyelaraskan dengan tuntutan pendidikan di era digital, Kurikulum Merdeka mengedepankan kebebasan dan kreativitas dalam proses belajar-mengajar, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.

Menurut Bapak Yusuf, IHT ini merupakan langkah penting bagi SMAN 1 Kalirejo dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang adaptif dengan perkembangan zaman. “Pembelajaran abad 21 bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi lebih kepada bagaimana kita mempersiapkan siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial,” ujar beliau dalam sesi pembukaan.

Poin Penting Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum Merdeka

Dalam sesi utama, Bapak Yusuf mengupas beberapa poin penting terkait pembelajaran abad 21 yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka, antara lain:

  1. Pendidikan Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    Metode ini menekankan pada pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif, di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Bapak Yusuf mencontohkan bagaimana guru dapat merancang proyek sederhana yang melibatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di luar kelas.
  2. Pengembangan Literasi Digital dan Informasi
    Dalam era digital, literasi informasi sangat penting bagi siswa. Bapak Yusuf mendorong para guru untuk mengintegrasikan teknologi informasi sebagai bagian dari proses pembelajaran, misalnya melalui penggunaan sumber belajar digital atau platform pembelajaran daring.
  3. Kolaborasi dan Keterampilan Sosial
    Pembelajaran abad 21 mengharuskan siswa untuk mampu bekerja dalam tim dan memiliki keterampilan sosial yang baik. IHT ini juga memberikan tips dan strategi bagi guru untuk mendorong kerjasama dan komunikasi dalam kelas.
  4. Pembelajaran Diferensiasi
    Kurikulum Merdeka mengutamakan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan setiap siswa. Bapak Yusuf menyampaikan bahwa pembelajaran diferensiasi membantu siswa untuk mengembangkan potensi diri secara optimal, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Respons Positif dan Harapan di Masa Depan

Antusiasme para guru di SMAN 1 Kalirejo terlihat dari diskusi interaktif yang muncul sepanjang sesi IHT. Beberapa guru mengungkapkan keinginan untuk menerapkan metode-metode yang telah dipelajari dalam kelas mereka. “Kami sangat terbantu dengan panduan praktis dari Bapak Yusuf. Harapannya, apa yang kami pelajari hari ini bisa langsung kami implementasikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar salah satu peserta.

Kepala SMAN 1 Kalirejo menutup kegiatan dengan menyatakan harapan agar IHT ini menjadi langkah awal dalam transformasi pembelajaran di sekolah. “Kami berharap seluruh guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan bagi siswa. Ini adalah awal dari upaya kita untuk terus belajar dan beradaptasi,” ungkapnya.